Desa Menceh_ pernikahan usia anak memang masih tinggi di Desa Menceh. Dan kebanyakan mereka adalah anak dari pekerja migran.
Memang banyak hal yang menjadi faktornya seperti mereka kurang mendapatkan pengawasan dan didikan dari kedua orang tuanya karena mereka ditinggal pergi ke luar negeri.
Ada juga karena mereka putus sekolah dan kedua orang tuanya berpisah sehingga di asuh dan dibesarkan oleh Nenek atau kakeknya.
Fungsi pengawasan dan keluarga sangat penting muka di tingkatkan karena keluarga merupakan "benteng" pertama dan utama dalam menjaga anak-anak kita dari salah pergaulan termasuk penyalahgunaan narkoba.
Selain itu, dibutuhkan juga kerjasama berbagai pihak terkait mulai dari level yang paling rendah seperti keluarga sampai ke level paling tinggi seperti pemerintah agar persoalan pernikahan usia anak dan penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak bisa di atasi.
Yayasan advokasi migran Indonesia (ADBMI) Lombok Timur sendiri terus bekerja keras dan bahu membahu dengan berbagai pihak termasuk pemerintah desa untuk mencegah dan menurunkan angka pernikahan dengan rutin melakukan diskusi dan lokakarya tentang strategi dan upaya pencegahan pernikahan anak.
Ada beberapa upaya yang sudah dilakukan seperti membentuk lembaga sosial desa (LSD), serta mendorong lahirnya regulasi-regulasi seperti peraturan daerah maupun peraturan bupati.
Diharapkan dengan terbentuknya LSD dan advokasi di level kebijakan ini akan mampu memberikan dampak yang baik terhadap upaya pencegahan dan penurunan angka pernikahan anak, akhiri Fauzan.